Minggu, 26 April 2015

Mencintai Perempuan yang Gemar Menulis

Mencintai perempuan yang gemar menulis

Kau akan tahu

Kau harus bersikap lebih manis

Karena kata-kata baginya adalah candu

Serupa rindu yang mampu ia genggam berlama-lamanya waktu.

Mencintai perempuan yang gemar menulis

Kau seharusnya bersyukur

Karena seburuk apapun sikapmu

Akan tetap ia abadikan namamu

Dalam setiap goresan pikirannya

Ya, kau akan abadi. 
Baginya kau abadi.

Mencintai perempuan yang gemar menulis

Kau harus (setidaknya) rajin membaca

Karena seringkali, diamnya adalah alat
 untuk ia tuangkan dalam tulisan khidmat

Dari sana kau tahu

Bahwa sesungguhnya ia gemar berkata

Hanya saja, bukan lewat bibir indahnya.

Mencintai perempuan yang gemar menulis

Kau harus berhati-hati

Karena bila kau membuatnya sakit hati

Kau akan terkejut

Betapa tulisannya lebih dari sekedar mengiris nurani

Ia bisa membuatmu sekejap ‘mati’

Mencintai perempuan yang gemar menulis

Kau harus menghargai setiap tetes tintanya

Karena selain buah pikir, itu juga adalah separuh hidupnya,

: seperti juga kau, yang dicintainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar